Puluhan Lapak Pedagang di Pandeglang Rusak Akibat Diterjang Banjir Rob – Banjir rob terjang kawasan pesisir pantai di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Mengakibatkan beberapa puluh warung makan milik masyarakat rusak. “Jumlah warung (rusak) sekitar 20 yang berada di wisata kuliner Teluk,” kata Kapolsek Labuan AKP Jaenudin.

Jaenudin menjelaskan banjir rob terjadi barusan sore sekitar jam 16:30 WIB. Peristiwa itu tidak memunculkan korban jiwa. “Untuk korban tidak ada, untuk kerusakan itu wisata teluk tempat makan lesehan banyak yang rusak,” bebernya.

Dia mengimbau ke semua warga yang tinggal di pesisir pantai masih tetap siaga. Karena menurut dia, berdasar rilis BMKG jika cuaca berlebihan terjadi di bulan Desember sampai Januari 2023.

“Warga tak perlu cemas, masih tetap siaga, hingga memang cuaca ini ekstrim, BMKG sudah memberi cuaca pada bulan Desember sampai Januari harus siaga,” ucapnya.

Sekretaris Badan Pengendalian Musibah Wilayah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Karunia Zultika menjelaskan daerah Dusun Teluk sore barusan dirundung cuaca berlebihan. Dia mengutarakan keadaan banjir Rob sekarang ini mulai kering.

Baca Juga : Wisata Air Pantai Ciputih

“Untuk daerah Teluk angin masih kuat, ombak masih tetap besar, tetapi keadaan air mulai kering, yang sore barusan air sempat masuk ke rumah, saat ini mulai kering,” bebernya.

Camat Labuan Ace Jarnuji menjelaskan, saat sebelum banjir rob terjadi, faksinya telah mengeluarkan surat anjuran ke masyarakat supaya tingkatkan kesiagaan, karena Labuan masuk wilayah riskan musibah.

“Bahkan juga BMKG telah keluarkan peringatan akan terjadi cuaca ekstrim dan banjir rob. Karena itu kami mendidik warga berkaitan mitigasi musibah berkaitan bagaimana hadapi musibah gempa bumi, longsor dan tsunami,” ucapnya.

Pembelajaran dikatakan dalam tiap peluang baik di sekolah atau rapat dusun dan elemen Forkopimcam karena kecamatan Labuan terhitung ke wilayah riskan musibah.

“Hingga kesiagaan awal penting. Bahkan juga kami keluarkan anjuran untuk menyiapkan barang bernilai supaya di saran ke satu tas,” ucapnya.

Peletakan barang bernilai ke satu tas itu mempunyai tujuan sebagai wujud mengantisipasi supaya saat terjadi musibah gempa bumi atau tsunami bisa cepat selamatkan barang itu. Agar waktu pengamanan jadi cepat.

“Jika bertebaran nanti waktu habis buat cari tanpa bisa selamatkan diri. Oleh karena itu kita pembelajaran dari hal kecil dahulu supaya masyarkat bisa pahami jika musibah yang tiba tak tersangka saat kitanya siap hal tak diharapkan bisa diminimalkan,” tegasnya.